Pemerintah Desa Bolano Utara Gelar Rapat Rembuk Stunting Sekaligus Bentuk Tim Penyusun RKPDes Tahun 2025

Pemerintah Desa Bolano Utara kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pelaksanaan rapat rembuk stunting yang dirangkaikan dengan pembentukan tim penyusun RKPDes. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu, bertempat di Kantor Desa Bolano Utara dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat.

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Bolano Utara, seluruh perangkat desa, ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para kader kesehatan desa, pendamping lokal desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, perwakilan ibu-ibu PKK, serta perwakilan dari Puskesmas. Kegiatan ini juga melibatkan pihak kecamatan yang hadir memberikan arahan penting terkait kebijakan program pencegahan stunting di tingkat desa.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Bolano Utara yang menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah serius yang berdampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah ini.

Rembuk stunting ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah desa dalam mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting. Melalui rembuk ini, masyarakat diberikan ruang untuk menyampaikan saran, masukan, dan usulan program yang dirasa penting dalam mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak di desa. Diskusi pun berlangsung secara partisipatif dan terbuka, di mana semua peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangannya.

Beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi dalam rapat ini antara lain rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang, masih terbatasnya akses informasi kesehatan ibu hamil dan balita, serta kurangnya koordinasi antar lembaga dalam penanganan kasus gizi buruk. Selain itu, keterbatasan fasilitas posyandu dan tenaga kader juga menjadi tantangan yang perlu segera diatasi.

Sebagai solusi, peserta rembuk menyepakati beberapa langkah strategis yang akan dimasukkan dalam program prioritas desa. Di antaranya adalah peningkatan kapasitas kader posyandu, penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, peningkatan penyuluhan gizi di tingkat dusun, penguatan koordinasi dengan Puskesmas, serta pengadaan alat timbang dan perlengkapan pendukung lainnya untuk kegiatan posyandu.

Selanjutnya, setelah rembuk stunting selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembentukan Tim Penyusun RKPDes Tahun Anggaran 2025. Tim ini terdiri dari unsur perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, kader, serta perwakilan perempuan dan pemuda. Proses pembentukan tim dilakukan secara musyawarah mufakat dan disepakati oleh seluruh peserta rapat. Tim inilah yang nantinya akan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa berdasarkan aspirasi masyarakat dan hasil musyawarah yang telah dilakukan sebelumnya.

Tim Penyusun RKPDes memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan bahwa seluruh program pembangunan desa, termasuk penanganan stunting, dapat dirumuskan secara tepat sasaran, partisipatif, dan berkelanjutan. Mereka juga ditugaskan untuk menghimpun usulan dari masyarakat melalui musyawarah dusun, menyusun rancangan RKPDes, serta melakukan konsultasi publik sebelum disahkan menjadi dokumen resmi.

Pendamping lokal desa yang hadir dalam kegiatan ini turut memberikan arahan teknis mengenai mekanisme penyusunan RKPDes, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan musyawarah, hingga tahapan pengesahan dan penganggaran. Hal ini sangat membantu agar tim yang telah dibentuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pihak kecamatan yang diwakili oleh Kasi PMD juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Dalam arahannya, beliau mengapresiasi inisiatif Pemerintah Desa Bolano Utara yang telah memulai proses perencanaan pembangunan desa secara tepat waktu, transparan, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ia juga menekankan bahwa penanganan stunting harus menjadi prioritas utama dalam RKPDes tahun 2025, sejalan dengan target nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari seluruh peserta. Diskusi yang hangat dan produktif menunjukkan bahwa masyarakat Bolano Utara memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya perencanaan pembangunan yang terarah dan inklusif. Keterlibatan aktif semua pihak dalam proses ini menjadi modal utama dalam mewujudkan desa yang sehat, maju, dan sejahtera.

Kepala Desa Bolano Utara dalam penutupan acara menyampaikan harapannya agar hasil rembuk stunting ini dapat segera ditindaklanjuti oleh tim penyusun RKPDes. Ia juga berpesan agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun desa. “Kita semua punya peran, mari kita wujudkan Bolano Utara bebas stunting demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan rembuk stunting ini, Pemerintah Desa Bolano Utara menunjukkan langkah konkret dalam mencegah stunting sejak dini melalui pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan masyarakat. Pembentukan tim penyusun RKPDes juga menjadi bukti komitmen pemerintah desa dalam menyusun program kerja yang transparan dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Rapat rembuk stunting dan pembentukan tim penyusun RKPDes ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara oleh perwakilan peserta sebagai bentuk legalitas dan dokumentasi kegiatan. Seluruh peserta menyambut baik hasil rapat dan siap mendukung implementasi program yang akan dirumuskan dalam RKPDes tahun 2025.

Melalui kegiatan ini, diharapkan angka stunting di Desa Bolano Utara dapat ditekan secara signifikan, dan kualitas hidup masyarakat desa, khususnya anak-anak, dapat meningkat secara berkelanjutan.